Loading...

Tata Nama Senyawa Anorganik Lengkap

Advertisement
Tentunya kalian sudah tahu bahwa berbagai unsur dapat membentuk ikatan ion maupun ikatan kovalen. Dengan demikian, pasti akan terdapat banyak sekali senyawa-senyawa hasil ikatan tersebut yang bisa kita jumpai di alam ini. Ada jenis senyawa yang tersusun atas dua unsur pembentuk, seperti NaCl, H2O, CH4 atau bahkan lebih dari dua unsur, misalnya H2SO4, Ca(ClO)2, C6H12O6 dan Fe(NH4)2SO4. Lalu tahukan kalian aturan pemberian nama senyawa-senyawa yang telah disebutkan tadi?

Untuk mempermudah penamaan, senyawa dikelompokkan menjadi 2 yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Nah, senyawa anorganik ini dibagi lagi menjadi senyawa biner ionik, senyawa biner kovalen, senyawa poliatomik, senyawa hidrat, senyawa asam, senyawa basa dan senyawa garam. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara tuntas mengenai tata nama senyawa anorganik yang meliputi ketujuh jenis senyawa anorganik tersebut.
tata nama senyawa anorganik: senyawa biner ionik, senyawa biner kovalen, senyawa poliatomik, senyawa hidrat, senyawa asam, senyawa basa dan senyawa garam
Namun sebelum masuk ke pembahasan tata nama senyawa anorganik yang terdiri atas tujuh jenis senyawa, tahukah kalian apa itu senyawa anorganik? Untuk mengetahui jawabannya, silahkan kalian simak secara seksama penjelasan singkat berikut ini.

Pengertian Senyawa Anorganik
Definisi dari senyawa anorganik dapat dibedakan menjadi dua versi, yaitu menurut versi sejarah dan menurut versi modern. Menurut versi sejarah, senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup atau senyawa yang umumnya menyusun material atau benda tak hidup. Sedangkan menurut versi modern, senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mengandung atom karbon.

Dari dua versi definisi senyawa anorganik di atas, dapat kita simpulkan bahwa senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mengandung atom karbon yang berasal dari material alam atau benda tak hidup.

Dari pengertian senyawa anorganik tersebut, bukan berarti bahwa semua senyawa yang mengandung karbon bukan termasuk senyawa anorganik karena ada beberapa senyawa yang mengandung karbon tetapi termasuk senyawa anorganik seperti senyawa karbida (CaC2 dan Mg2C3), senyawa karbonat (Na2CO3, dan NaHCO3), senyawa sianida (HCN, KCN, KSCN dan NH4OCN) serta gas CO2 yang merupakan bagian dari atmosfer dan dilepaskan selama respirasi seluler.

Tata Nama Senyawa Anorganik

Jika kalian sudah paham apa yang dimaksud dengan senyawa anorganik, kini saatnya kita membahas tentang sistem atau aturan penamaan senyawa anorganik menurut IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry). Jenis senyawa Anorganik yang akan kita pelajari penamaannya meliputi:

Untuk memahami tata nama semua jenis senyawa anorganik di atas, perhatikan penjelasan berikut ini.

#1 Tata Nama Senyawa Biner Ionik

Penamaan senyawa ion biner (tersusun atas dua atom) tidak terlepas dari nama-nama kation dan anion pembentuk senyawa ion tersebut. Maka dari itu, kalian harus mengenal terlebih dahulu nama-nama kation dan anion yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Tabel Nama-nama Kation dan Anion Beberapa Unsur
Kation
Nama
Anion
Nama
Na+
Natrium
H-
Hidrida
K+
Kalium
N3-
Nitrida
Rb+
Litium
O2-
Oksida
Cs+
Sesium
S2-
Sulfida
Mg2+
Magnesium
F-
Fluorida
Ca2+
Kalsium
Cl-
Klorida
Sr2+
Stronsium
Br-
Bromida
Ba2+
Barium
I-
Iodida
Al3+
Aluminium
Se2-
Selenida
Zn2+
Seng
P3-
Fosfida
Ag+
perak
As3-
Arsenida

Pada senyawa ion biner, senyawa dibentuk dari ion logam (kation) dan nonlogam (anion). Pemberian nama dimulai dari nama logam kemudian nama nonlogam dengan diberi akhiran ida. Perhatikan contoh berikut ini.
tata nama senyawa ionik biner
Nama senyawa CaBr2 menjadi kalsium bromida.
Berikut ini contoh pemberian nama beberapa senyawa biner.
NaCl
=
Natrium klorida
CaS
=
Kalsium sulfida
NaBr
=
Natrium bromida
CaO
=
Kalsium oksida
KI
=
Kalium iodida
MgBr2
=
Magnesium bromida
KF
=
Kalium fluorida
BaCl2
=
Barium klorida

Beberapa logam seperti unsur transisi memiliki lebih dari satu macam ion, misalnya Fe2+ dan Fe3+. Senyawanya dengan Cl- membentuk FeCl2 dan FeCl3. Pemberian nama unsur senyawa tersebut mengikuti aturan sebagai berikut.
Ion logam yang bermuatan lebih tinggi diberi akhiran i dibelakang nama logam itu dalam bahasa latin, sedangkan yang muatannya lebih rendah diberik akhiran o.
Di belakang nama logam (dalam bahasa indonesia) dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiran ida.
Contoh:
FeCl2 dan FeCl3 diberi nama sebagai berikut.
FeCl2 diberi nama Ferro klorida atau besi(II) klorida
FeCldiberi nama Ferri klorida atau besi(III) klorida

#2 Tata Nama Senyawa Biner Kovalen

Berbeda dengan senyawa biner ion yang terbentuk dari unsur logam dengan nologam, senyawa biner kovalen dibentuk dari dua unsur nonlogam, contohnya amoniak NH3, metana CH4 dan air H2O. Nama senyawa tersebut adalah nama yang dikenal sehari-hari. Lalu bagaimana tata nama senyawa kovalen biner secara sistematik? Simak baik-baik penjelasan penting berikut ini.

Jika dua buah atom nonlogam berikatan, misalkan saja C dan O, kedua unsur ini dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa yaitu CO dan CO2. Atau jika atomnya adalah N dan O, maka senyawa yang dibentuk lebih banyak lagi yaitu NO, NO2, N2O, N2O5 dan sebagainya. Dalam hal penamaan, untuk membedakan antara senyawa yang satu dengan senyawa yang lain, maka dalam pemberian namanya kita akan menyebutkan jumlah atom penyusunnya. Jumlah atom penyusun senyawa ditulis dalam bahasa Romawi yaitu.
1
=
Mono
6
=
Heksa
2
=
Di
7
=
Hepta
3
=
Tri
8
=
Okta
4
=
Tetra
9
=
Nona
5
=
Penta
10
=
Deka

Tata nama senyawa kovalen biner sesuai dengan aturan IUPAC yaitu dengan menuliskan jumlah unsur pertama, nama unsur pertama, jumlah unsur kedua dan nama unsur kedua diikuti akhiran ida. Perhatikan contoh berikut ini.
tata nama senyawa kovalen biner
N2O4 diberi nama dinitrogen tetraoksida

Pada senyawa kovalen yang jumlah unsur pertamanya satu, awalan mono tidak perlu dicantumkan. Contohnya PCl5 diberi nama fosfor pentaklorida bukan monofosfor pentaklorida. Berikut ini beberapa contoh nama senyawa kovalen biner dalam bentuk tabel.
Tabel Beberapa Nama Senyawa Kovalen Biner
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
CO
karbon monoksida
P2O3
difosfor trioksida
CO2
karbon dioksida
P2O5
difosfor pentaoksida
SO3
belerang trioksida
N2O5
dinitrogen pentaoksida
Cl2O7
dikloro heptaoksida
SF4
sulfur tetrafluorida
S2Cl2
disulfur diklorida
PCl3
fosfor triklorida

#3 Tata Nama Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik umumnya merupakan senyawa ion yang terbentuk antara unsur logam yang melepaskan elektron membentuk ion positif (kation) dan unsur-unsur nonlogam yang saling ber-ikatan kovalen membentuk ion negatif (anion). Anion-anion senyawa poliatomik ini sebagian besar tersusun dari atom oksigen. Atom oksigen tersebut berikatan dengan atom nonlogam lainnya yang sering disebut dengan oksoanion.

Jumlah oksigen pada oksoanion untuk beberapa ion poliatomik berbeda-beda. Nah, peningkatan jumlah atom oksigen inilah yang sering dijadikan acuan dalam penamaan senyawa poliatomik. Semakin banyak jumlah oksigen, semakin tinggi bilangan oksidasi atom nonlogam yang mengikat atom-atom oksigen tersebut. Tata nama senyawa poliatomik berdasarkan peningkatan bilangan oksidasi atom nonlogam yang mengikat atom-atom oksigen adalah sebagai berikut.

Untuk anion sejenis tetapi jumlah oksigennya berbeda, aturan tata namanya yaitu:
Jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran at.
Jika mengandung jumlah oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran it.
Khusus untuk anion OH-­ dan CN- diberi akhiran ida.
Contoh:
NO3-
=
Nitrat
NO2-
=
Nitrit
SO42-
=
Sulfat
SO32-
=
Sulfit
PO42-
=
Fosfat
PO32-
=
Fosfit
OH-
=
Hidroksida
CN-
=
Sianida

Pemberian nama senyawa poliatom diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian nama anionnya. Rumus penamaan senyawa poliatomik dapat kita tuliskan sebagai berikut.
Nama Kation (Logam) + Nama Anion (Ion Poliatomik)
Contoh:
NaNO2
=
Natrium nitrit
CaSO4
=
Kalsium sulfat
NaNO3
=
Natrium nitrat
MgCO3
=
Magnesium karbonat
K2SO3
=
Kalium sulfit
Ba(NO3)2
=
Barium nitrat
K2SO4
=
Kalium sulfat
Al2(SO4)3
=
Aluminium sulfat
NaOH
=
Natrium hidroksida
NaCN
=
Natrium Sianida

Untuk unsur halogen, seperti klor (Cl) dapat mengikat oksigen dengan jumlah paling banyak sampai dengan 4 dan paling sedikit 1 atom oksigen. Oleh karena itu, cara pemberian namanya adalah sebagai berikut.
Untuk ion yang mengikat oksigen paling sedikit diberi awalan hipo dan akhiran it.
Untuk ion yang mengikat oksigen paling banyak diberi awalan per dan akhiran at.
Contoh:
NaClO
=
Natrium hipoklorit
NaClO2
=
Natrium klorit
NaClO3
=
Natrium klorat
NaClO4
=
Natrium perklorat

Untuk mempermudah kalian dalam memberi penamaan pada senyawa poliatomik, berikut ini adalah tabel nama-nama kation dan anion baik monoatomik maupun poliatomik.
Tabel Jenis-Jenis Kation Monoatomik dan Poliatomik
No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama ion
1
Na+
Natrium
13
Pb2+
Timbal(II)
2
K+
Kalium
14
Pb4+
Timbal(IV)
3
Ag+
Argentum/Perak
15
Fe2+
Besi(II)
4
Mg2+
Magnesium
16
Fe3+
Besi(III)
5
Ca2+
Kalsium
17
Hg+
Raksa(I)
6
Sr2+
Stronsium
18
Hg2+
Raksa(II)
7
Ba2+
Barium
19
Cu+
Tembaga(I)
8
Zn2+
Seng
20
Cu2+
Tembaga(II)
9
Ni2+
Nikel
21
Au+
Emas(I)
10
Al3+
Aluminium
22
Au3+
Emas(III)
11
Sn2+
Timah(II)
23
Pt4+
Platina(IV)
12
Sn4+
Timah(IV)
24
NH4+
Amonium

Tabel Jenis-jenis Anion Monoatomik dan Poliatomik
No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama ion
1
OH
Hidroksida
16
C2O42
Oksalat
2
F
Fluorida
17
PO33
Fosfit
3
Cl
Klorida
18
PO43
Fosfat
4
Br
Bromida
19
AsO33
Arsenit
5
I
Iodida
20
AsO43
Arsenat
6
CN
Sianida
21
SbO33
Antimonit
7
O2
Oksida
22
SbO43
Antimonat
8
S2
Sulfida
23
ClO
Hipoklorit
9
NO2 
Nitrit
24
ClO2 
Klorit
10
NO3
Nitrat
25
ClO3 
Klorat
11
CH3COO
Asetat
26
ClO4 
Perklorat
12
CO32
Karbonat
27
MnO4
Permanganat
13
SiO32
Silikat
28
MnO42
Manganat
14
SO32
Sulfit
29
CrO42
Kromat
15
SO42
Sulfat
30
Cr2O72
Dikromat

#4 Tata Nama Senyawa Hidrat

Senyawa hidrat merupakan salah satu senyawa kimia berwujud kristal yang molekulnya berikatan dengan molekul air. Contoh senyawa hidrat adalah CuSO4.5H2O, dari rumus kimia senyawa tersebut mengandung arti bahwa setiap satu molekul CuSO4 berikatan dengan lima molekul air (H2O). Contoh lainnya adalah senyawa CaCl2.2H2O yang berarti bahwa satu molekul CaCl2 berikatan dengan dua molekul H2O.

Dari dua contoh senyawa hidrat di atas, dapat diketahui bahwa senyawa hidrat tersusun atas senyawa ion dan air. Perhatikan skema berikut ini.
CuSO4.5H2 Cu2+ + SO42- + 5 H2O
CaCl2.2H2 Ca2+ + Cl- + 2 H2O
Karena tersusun atas senyawa ion, maka penamaan senyawa hidrat mengikuti sistem tata nama senyawa ion dengan tambahan jumlah molekul air yang ditulis dengan sistematika nomor Romawi lalu kata hidrat. Secara ringkas, aturan penamaan senyawa hidrat mengikuti aturan rumus berikut ini.
Kation + Anion + Jumlah Air + Hidrat
Contoh:
CuSO4.5H2O
=
Tembaga(II) sulfat pentahidrat
CaCl2.2H2O
=
Kalsium klorida dihidrat

#5 Tata Nama Senyawa Asam

Asam adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dan mempunyai rasa asam, misalnya asam asetat (asam cuka). Rumus asam terdiri atas atom hidrogen (ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam yang bertindak ion positifnya. Pada umumnya, asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen dan unsur nonlogam.

Meskipun demikian, senyawa asam dibedakan menjadi dua yaitu asam biner dan asam poliatomik atau asam oksi. Asam biner adalah asam yang terdiri dari dua jenis atom sedangkan asam oksi adalah asam yang mengandung oksigen dan umumnya asam oksi ini memiliki anion poliatomik sehingga disebut juga asam poliatomik.

Aturan penamaan senyawa asam dengan menyebut atom H (ion positif) dengan asam dan dirangkai dengan menyebut nama ion negatifnya (anion). Agar lebih mudah mengingatnya, perhatikan rumus tata nama senyawa asam berikut ini.
Asam + Nama Anion
Contoh:
H3PO4
3H+
+
PO43-





ion asam

Anion sisa asam
(fosfat)
Nama asam di atas adalah asam fosfat. Perhatikan contoh nama asam lainnya berikut ini.
HF
=
Asam fluorida
HBr
=
Asam bromida
HI
=
Asam iodida
HCN
=
Asam sianida
H2SO4
=
Asam sulfat
HNO3
=
Asam nitrat
HNO2
=
Asam nitrit
CH3COOH
=
Asam asetat

#6 Tata Nama Senyawa Basa

Basa adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- dan mempunyai rasa pahit serta bersifat kaustik artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Contoh senyawa basa adalah amonia. Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Aturan penamaan senyawa basa dengan menyebutkan nama ion positifnya (kation) diikuti kata hidroksida untuk menyebut ion OH-. Coba kalian perhatikan rumus tata nama senyawa basa berikut ini agar mudah mengingat.
Nama Kation + Hidroksida
Contoh:
NaOH
Na+
+
OH-





natrium

hidroksida

Ca(OH)2
Ca2+
+
2OH-





kalsium

hidroksida
Nama basa untuk NaOH adalah natrium hidroksida sedangkan Ca(OH)2­ adalah kalsium hidroksida. Perhatikan contoh nama asam lainnya berikut ini.
Al(OH)3
=
Aluminium hidroksida
Cu(OH)2
=
Tembaga(II) hidroksida
Ba(OH)2
=
Barium hidroksida
Mg(OH)2
=
Magnesium hidroksida

#7 Tata Nama Senyawa Garam

Garam merupakan senyawa hasil reaksi antara asam dengan basa, misalnya garam CuSO4. Garam terdiri dari kation dari basa dan anion dari asam. Penamaan garam sama dengan tata nama senyawa ion yaitu dengan menyebut nama kation diikuti nama anionnya. Khusus kation dari unsur yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu (ex. Sn, Pb, Fe, Cu dan Au) bilangan oksidasinya ditulis dalam kurung dengan angka romawi. Perhatikan rumus tata nama senyawa garam berikut ini.
Nama Kation + Nama Anion
Berikut ini adalah contoh nama-nama senyawa garam beserta kation, anion serta rumus kimia dalam bentuk tabel.
Tabel Nama-nama Garam
Kation
Anion
Rumus Garam
Nama Garam
Na+
NO2-
NaNO2
Natrium nitrit
Mg2+
PO43-
Mg3(PO4)2
Magnesium fosfat
Fe3+
SO42-
Fe2(SO4)3
Besi(III) sulfat
Hg2+
Cl-
HgCl2
Raksa(II) klorida
Cu+
O2-
Cu2O
Tembaga(I) oksida

Demikianlah artikel tentang tata nama senyawa anorganik sederhana yang terdiri atas senyawa biner ionik, kovalen, poliatomik, hidrat, asam, basa dan garam lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam penulisan artikel mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Post a Comment

  1. Ka izin copy paste boleh? Beberapa buat tugad sekolah

    ReplyDelete

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru