Tata Nama Senyawa Organik (Alkana, Alkena, Alkuna) Sederhana
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/08/tata-nama-senyawa-organik.html
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Seperti yang telah kalian ketahui, bahwa di planet kita ini terdapat banyak sekali jenis senyawa kimia, baik yang berikatan ion maupun kovalen, baik yang terbentuk alami di alam maupun hasil sintesis di laboratorium. Karena banyaknya senyawa kimia yang ada di bumi, maka untuk mempermudah penamaan, senyawa dikelompokkan menjadi dua golongan besar yaitu senyawa anorganik dan senyawa organik.
Karena tata nama senyawa anorganik sudah dibahas, maka pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai tata nama senyawa organik. Namun sebelumnya, tahukah kalian apa itu senyawa organik? Untuk mengetahui definisi dari senyawa organik beserta tata namanya, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut.
Pengertian Senyawa Organik
Ada dua versi dalam mendefinisikan apa itu senyawa organik. Dua versi tersebut yakni versi sejarah dan versi modern. Menurut versi sejarah, senyawa organik diartikan sebagai senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Sedangkan menurut versi modern, senyawa organik diartikan sebagai senyawa yang mengandung atom karbon.
Namun pada kenyataannya, ada senyawa yang mengandung atom karbon seperti CO2 yang berasal dari proses respirasi makhluk hidup tetapi tidak tergolong sebagai senyawa organik melainkan termasuk senyawa anorganik. Dengan demikian ada beberapa pengecualian mengenai definisi dari senyawa organik. Berikut ini adalah definisi yang tepat tentang senyawa organik.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida (ex. CaC2 dan Mg2C3), karbonat (ex. Na2CO3, dan NaHCO3), sianida (ex. HCN, KCN, KSCN dan NH4OCN) dan oksida karbon (ex. CO dan CO2).
Beberapa pengecualian senyawa di atas merupakan contoh senyawa anorganik baik biner maupun poliatomik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa “semua senyawa organik mengandung atom karbon, akan tetapi tidak semua senyawa yang memiliki atom karbon merupakan senyawa organik.
Tata Nama Senyawa Organik Sederhana
Senyawa organik merupakan senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Pada awalnya, senyawa organik ini tidak dapat dibuat di laboratorium, melainkan hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu, senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai senyawa organik. Senyawa organik ada yang sederhana dan ada yang kompleks.
Senyawa organik sederhana hanya terdiri dari atom C dan H. Sedangkan senyawa organik kompleks bisa mengandung atom C, H, O dan N dengan rantai bercabang atau melingkar. Senyawa organik sederhana diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri atas atom karbon dan hidrogen.
Senyawa hidrokarbon digolongkan ke dalam alkana, alkena dan alkuna. Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen tunggal di antara atom-atom karbonnya, contoh alkana adalah metana. Alkena mengandung ikatan kovalen rangkap dua karbon-karbon, contoh alkena adalah etana. Sedangkan alkuna mengandung ikatan kovalen rangkap tiga karbon-karbon, contoh alkuna adalah etuna. Untuk mengetahui perbedaan ketiga senyawa hidrokarbon tersebut, perhatikan gambar di bawah ini.
Tata nama senyawa organik lebih kompleks daripada senyawa anorganik karena tidak dapat ditentukan dari rumus kimianya saja tetapi dari rumus struktur lewis dan gugus fungsinya. Dalam artikel hanya dibahas tata nama senyawa organik sederhana saja, karena senyawa organik secara khusus akan dibahas pada materi hidrokarbon dan senyawa karbon. Berikut ini adalah tata nama senyawa organik sederhana yang meliputi alkana, alkena dan alkuna.
Tata Nama Alkana, Alkena dan Alkuna
Senyawa alkana paling sederhana adalah metana (CH4), etana (C2H6), Propana (C3H8) dan butana (C4H10). Keempat nama senyawa tersebut sudah dikenal umum (trivial). Senyawa alkana lain dengan jumlah atom karbon lebih tinggi dari keempat alkana itu diberi nama berdasarkan aturan IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry) dengan menambahkan akhiran –ana.
Contoh:
| |
C5H12
|
dinamakan pentana (penta: lima)
|
C6H12
|
dinamakan heksana (heksa: enam)
|
C7H14
|
dinamakan heptana (hepta: tujuh)
|
Tata nama senyawa golongan alkena sama seperti pada alkana, hanya akhiran –ana diganti dengan akhiran –ena.
Contoh:
| |
C2H4
|
dinamakan etena
|
C3H6
|
dinamakan propena
|
Tata nama senyawa golongan alkuna juga tidak berbeda jauh dengan alkana atau alkena, tetapi akhirannya menjadi –una.
Contoh:
| |
C2H2
|
dinamakan etuna
|
C3H4
|
dinamakan propuna
|
Untuk tata nama senyawa yang mengandung atom karbon lebih banyak seperti alkena dan alkuna, perlu diketahui posisi ikatan rangkapnya. Posisi ikatan rangkap dalam alkena dan alkuna adalah pada atom karbon dengan nomor urut terkecil.
Contoh:
| ||
1.
|
CH3 = CH − CH2 − CH2 − CH3
|
dinamakan 1-pentena
|
2.
|
CH3 − CH2 − CH = CH − CH2 − CH3
|
dinamakan 3-heksena
|
3.
|
CH ≡ C − CH2 − CH2 − CH2 − CH3
|
dinamakan 1-heksuna
|
4.
|
CH3 − C ≡ C − CH2 − CH2 − CH2 − CH3
|
dinamakan 2-heptuna
|
Agar kalian lebih paham berikut ini adalah daftar rumus kimia dan nama-nama senyawa alkana, alkena dan alkuna dalam bentuk tabel.
Tabel Nama Alkana, Alkena dan Alkuna
Alkana
|
Alkena
|
Alkuna
| |||
Rumus
|
Nama
|
Rumus
|
Nama
|
Rumus
|
Nama
|
CH4
|
Metana
| ||||
C2H6
|
Etana
|
C2H4
|
Etena
|
C2H2
|
Etuna
|
C3H8
|
Propana
|
C3H6
|
Propena
|
C3H4
|
Propuna
|
C4H10
|
butana
|
C4H8
|
butena
|
C4H6
|
butuna
|
C5H12
|
Pentana
|
C5H10
|
Pentena
|
C5H8
|
Pentuna
|
C6H14
|
Heksana
|
C6H12
|
Heksena
|
C6H10
|
Heksuna
|
C7H16
|
Heptana
|
C7H14
|
Heptena
|
C7H12
|
Heptuna
|
C8H18
|
Oktana
|
C8H16
|
Oktena
|
C8H14
|
Oktuna
|
C9H20
|
Nonana
|
C9H18
|
Nonena
|
C9H16
|
Nonuna
|
C10H22
|
Dekana
|
C10H20
|
Dekena
|
C10H18
|
Dekuna
|
Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang (trivial). Berikut ini adalah daftar rumus kimia nama-nama trivial senyawa organik dalam bentuk tabel.
Tabel Tata Nama Trivial Senyawa Organik
Rumus Kimia
|
Nama Lazim (Dagang)
|
CH4
|
Metana (gas alam)
|
C6H6
|
Benzena
|
CO(NH2)2
|
Urea
|
CH3COOH
|
Asam asetat (cuka)
|
CH3COCH3
|
Aseton (pembersih kuteks)
|
C2H5OC2H5
|
Eter
|
CHI3
|
Iodoform (jenis antiseptik)
|
CH2O
|
Formalin
|
HCHO
|
Formaldehida (bahan formalin)
|
CHCl3
|
Kloroform (bahan pembius)
|
C12H22O11
|
Sukrosa (gula tebu)
|
C6H12O6
|
Glukosa
|
C2H5OH
|
Etanol (alkohol)
|
Contoh Soal Tata Nama Senyawa Organik
Tuliskan nama senyawa organik berikut ini.
a) CH3 − CH2 − CH2 − CH2 – CH = CH2
b) CH3 − C ≡ C − CH2 − CH2 − CH2 − CH2 − CH2 − CH2 − CH3
Jawab
Kedudukan ikatan rangkap dalam alkena dan alkuna diposisikan pada nomor urut terkecil. Pada soal (a) memiliki ikatan rangkap dua sehingga senyawanya tergolong alkena. Pada soal (b) memiliki ikatan rangkap tiga sehingga senyawanya merupakan alkuna. Jumlah atom karbon pada soal (a) sebanyak 6 (heksa-) dan pada soal (b) sebanyak 10 (deka-). Dengan demikian nama senyawa-senyawa tersebut adalah:
a) 1-heksena
b) 2-dekuna
Demikianlah artikel tentang tata nama senyawa organik sederhana yang terdiri atas alkana, alkena dan alkuna lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam penulisan artikel mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.