10 Aturan Menetapkan Biloks (Bilangan Oksidasi) Unsur dalam Senyawa atau Ion
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2018/05/aturan-penentuan-biloks.html?m=0
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Jika kamu membelah buah apel, kamudian membiarkannya di ruang terbuka, buah apel tersebut akan berubah warna menjadi kecokelat-cokelatan. Tahukah kamu, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Perubahan warna pada buah apel diakibatkan reaksi oksidasi yang dialami senyawa kimia yang terkandung dalam buah apel.
Suatu reaksi oksidasi biasanya disertai oleh reaksi reduksi sehingga lazim disebut reaksi redoks. Apakah reaksi reduksi oksidasi itu? Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari tiga konsep, yaitu penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Berikut ringkasan materinya.
1. Reaksi Redoks Berdasarkan Penggabungan dan Pelepasan Oksigen
Berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen, maka yang dimaksud oksidasi, reduksi, oksidator dan reduktor adalah sebagai berikut.
■ Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen.
■ Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen.
■ Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi atau zat yang mengoksidasi zat lain.
■ Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi atau zat yang mereduksi zat lain.
|
2. Reaksi Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Penerimaan Elektron
Berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron, maka yang dimaksud oksidasi, reduksi, oksidator dan reduktor adalah sebagai berikut.
■ Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron.
■ Reduksi adalah peristiwa pengikatan elektron.
■ Proses oksidasi dan reduksi berlangsung dalam satu reaksi.
■ Oksidator adalah pengikat elektron.
■ Reduktor adalah pelepas elektron.
|
3. Reaksi Redoks Berdasarkan Peningkatan dan Penurunan Bilangan Oksidasi
Berdasarkan peningkatan dan penurunan biloks (bilangan oksidasi), maka yang dimaksud oksidasi, reduksi, oksidator dan reduktor adalah sebagai berikut.
■ Oksidasi adalah peristiwa kenaikan bilangan oksidasi suatu unsur.
■ Reduksi adalah peristiwa penurunan bilangan oksidasi suatu unsur.
■ Oksidator mengalami penurunan bilangan oksidasi.
■ Reduktor mengalami kenaikan bilangan oksida
|
Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi Unsur
Konsep redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi ini merupakan konsep redoks yang sekarang digunakan oleh siapa pun yang mempelajari ilmu Kimia. Apakah bilangan oksidasi itu? Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain. Nilai bilangan oksidasi suatu atom dapat diketahui lebih mudah dengan menggunakan aturan berikut.
Tabel Nilai Bilangan Oksidasi Berdasarkan Aturan
No.
|
Aturan
|
Contoh
|
1.
|
Bilangan oksidasi atom dalam bentuk unsur bebasnya sama dengan 0.
|
Bilangan oksidasi atom Na, Mg, Fe, C, H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0
|
2.
|
Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.
|
● Bilangan oksidasi K+ = 1
● Bilangan oksidasi Na+ = +1
● Bilangan oksidasi Mg2+ = +2
● Bilangan oksidasi Al3+ = +3
● Bilangan oksidasi Cl– = –1
● Bilangan oksidasi S2– = –2
● Bilangan oksidasi Fe3+ = +3
● Bilangan oksidasi Cu2+ = +2
|
3.
|
Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa netral sama dengan 0, sedangkan jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion poliatom sama dengan muatan ionnya.
|
● Jumlah bilangan oksidasi NaCl = 0
● Jumlah bilangan oksidasi MgO = 0
● Jumlah bilangan oksidasi NH4+ = +1
● Jumlah bilangan oksidasi NO3– = –1
● Jumlah bilangan oksidasi SO42– = –2
● Jumlah bilangan oksidasi PO43– = –3
|
4.
|
Jika berikatan dengan atom nonlogam, bilangan oksidasi atom H = +1.
|
Bilangan oksidasi H dalam HCl dan H2S = +1
|
5.
|
Jika berikatan dengan atom logam, bilangan oksidasi atom H = –1.
|
Bilangan oksidasi H dalam NaH dan MgH2 = –1
|
6.
|
Bilangan oksidasi atom O selalu –2, kecuali dalam senyawa biner fluorida, peroksida, dan superoksida
|
● Bilangan oksidasi O dalam Na2O,
MgO, dan H2O = –2
● Bilangan oksidasi O dalam OF2 = +2
● Bilangan oksidasi O dalam H2O2 = –1
● Bilangan oksidasi O dalam KO2 = – 1/2
|
7.
|
Bilangan oksidasi atom logam golongan IA, IIA, dan IIIA dalam senyawanya sesuai dengan nomor golongannya.
|
● Bilangan oksidasi Na dalam NaCl = +1
● Bilangan oksidasi Mg dalam MgCl2 = +2
● Bilangan oksidasi Al dalam AlCl3 = +3
|
8.
|
Bilangan oksidasi atom F
dalam senyawanya selalu = –1
|
Bilangan oksidasi F dalam NaF dan BrF = –1
|
9.
|
Jika berikatan dengan atom logam, bilangan oksidasi atom nonlogam dalam senyawa binernya sama dengan muatan ionnya.
|
● Bilangan oksidasi S dalam H2S = –2
● Bilangan oksidasi Cl dalam KCl = –1
|
10.
|
Jika berikatan dengan atom nonlogam, bilangan oksidasi atom nonlogam yang lebih elektronegatif dalam senyawa binernya sama dengan muatan ionnya.
|
Bilangan oksidasi Cl dalam ICl = –1 karena Cl lebih elektronegatif dibandingkan dengan I.
|
Dengan menggunakan aturan tersebut, bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi antara logam Mg dan gas klorin (atom Mg dan Cl) dapat diketahui. Bilangan oksidasi atom Mg dalam bentuk bebasnya = 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = +2. Bilangan oksidasi atom Cl dalam gas Cl2= 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = –1.
Jadi, bilangan oksidasi atom Mg mengalami peningkatan dari 0 menjadi +2, sedangkan bilangan oksidasi atom Cl mengalami penurunan dari 0 menjadi –1. Suatu atom dikatakan mengalami reaksi oksidasi (reduktor) jika mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan dikatakan mengalami reaksi reduksi (oksidator) jika mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Dengan demikian, Mg merupakan reduktor, sedangkan Cl2 merupakan oksidator. Agar kamu lebih memahami konsep redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Tentukan reduktor dan oksidator dalam reaksi-reaksi berikut.
Na(s) + H2O(l) → NaOH(aq) + H2(g)
Jawab:
□ Atom-atom yang terlibat dalam reaksi redoks adalah Na dan H.
□ Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0
□ Bilangan oksidasi Na dalam NaOH = +1
□ Bilangan oksidasi Na mengalami peningkatan dari 0 menjadi +1 (reaksi oksidasi).
□ Bilangan oksidasi H dalam H2O = +1
□ Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0
□ Bilangan oksidasi H mengalami penurunan dari +1 menjadi 0 (reaksi reduksi).
□ Jumlah bilangan oksidasi biloks atom-atom dalam NaOH = 0.
□ Biloks Na + biloks O + biloks H = 0
⇒ +1 + –2 + biloks H = 0
⇒ Biloks H = +1
□ Jadi, yang berperan sebagai reduktor adalah Na, dan oksidator adalah H2O.
2. Tentukan reduktor dan oksidator dalam reaksi-reaksi berikut.
Mg(s) + H2S(g) → Mg2S(s) + H2(g)
Jawab:
□ Atom-atom yang terlibat dalam reaksi redoks adalah Mg dan H.
□ Bilangan oksidasi Mg dalam bentuk bebasnya = 0
□ Bilangan oksidasi Mg dalam Mg2S = +2
□ Bilangan oksidasi Mg mengalami peningkatan dari 0 menjadi +2 (reaksi oksidasi).
□ Bilangan oksidasi H dalam H2S = +1
□ Bilangan oksidasi H dalam H2 = 0
□ Bilangan oksidasi H mengalami penurunan dari +1 menjadi 0 (reaksi reduksi).
□ Jadi, yang berperan sebagai reduktor adalah Mg, dan oksidator adalah H2S.
3. Tentukan reduktor dan oksidator dalam reaksi-reaksi berikut.
Al(s) + Cl2(g) → AlCl3(g)
Jawab:
□ Atom-atom yang terlibat dalam reaksi redoks adalah Al dan Cl.
□ Bilangan oksidasi Al dalam bentuk bebasnya = 0
□ Bilangan oksidasi Al dalam AlCl3 = +3
□ Bilangan oksidasi Mg mengalami peningkatan dari 0 menjadi +3 (reaksi oksidasi).
□ Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 = 0
□ Bilangan oksidasi Cl dalam AlCl3 = –1
□ Bilangan oksidasi Cl mengalami penurunan dari 0 menjadi –1 (reaksi reduksi).
□ Jadi, yang berperan sebagai reduktor adalah Al, dan oksidator adalah Cl2.