Larutan: Pengertian, Jenis, Sifat, Komponen, Daya Hantar Listrik dan Contohnya Lengkap
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2018/01/pengertian-sifat-jenis-komponen-daya-hantar-listrik-dan-contoh-larutan.html?m=0
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata larutan. Peran larutan sangat penting di antaranya ialah cairan tubuh kita yang mengandung komponen larutan dari berbagai zat kimia, mineral yang terdapat di kulit bumi kebanyakan ditemukan dalam bentuk larutan, serta reaksi kimia di laboratorium dan industri kebanyakan berlangsung dalam bentuk larutan. Oleh karena itu kita perlu memahami apa yang disebut dengan larutan dan bagaimana sifat-sifatnya?
Pengertian Larutan dan Sifat-Sifatnya
Apakah kalian sering membuat segelas teh yang manis? Untuk menambah rasa manis, diberikan beberapa sendok gula pasir lalu diaduk hingga larut semua. Air teh atau susu merupakan salah satu contoh larutan. Gula pasir merupakan zat terlarut dalam air teh tersebut. Dapatkah kalian melihat gula pasir dalam larutan tersebut?
Larutan merupakan sebutan/istilah yang lazim digunakan untuk menyatakan suatu bentuk campuran zat yang homogen. Di alam, kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan air (pelarutnya air). Sebenarnya larutan ada juga yang berbentuk gas maupun padat.
Contoh larutan yang berbentuk gas adalah udara bebas yang kita hirup setiap saat, yang merupakan campuran dari berbagai jenis gas, terutama gas nitrogen (N2) dan gas oksigen (O2). Contoh larutan yang berbentuk padat adalah kuningan yang merupakan paduan dari seng dan tembaga.
Suatu larutan terdiri atas zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pada larutan gula di atas, air merupakan zat pelarutnya, sedangkan gula pasir merupakan zat terlarutnya. Dalam larutan kita tidak lagi dapat membedakan partikel zat terlarut dan pelarut.
Pelarut merupakan komponen dnegan jumlah lebih banyak. Sedangkan zat terlarut jumlahnya lebih kecil. Larutan juga dapat bersifat sebagai penghantar arus listrik, khususnya larutan dalam wujud cair dengan pelarut air. Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan pengertian dari larutan adalah sebagai berikut.
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu macam fase (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah.
|
Arti homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah.
Contoh:
■ Larutan dari campuran alkohol dan air. Sifat fisika dan kimia setiap zat tidak berubah.
■ Larutan dari campuran gula pasir dan air. Sifat fisika gula berubah dari kristalin menjadi molekuler, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah.
■ Larutan dari campuran NaCl dan air. Sifat-sifat fisika NaCl berubah dari kristalin menjadi ion-ionnya, tetapi sifat kimia NaCl tidak berubah.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan, yaitu pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat lain. Umumnya, pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem larutan.
Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah.
Contoh:
Sirup tergolong larutan. Di dalam sirup, jumlah air lebih banyak daripada gula. Oleh karena struktur air tidak berubah (air tetap berupa cair), sedangkan struktur gula berubah dari kristalin menjadi molekuler. Air tetap dinyatakan sebagai pelarut.
Jenis-Jenis Larutan dan Contohnya
Larutan tidak terbatas pada sistem cairan, dapat juga berupa padatan atau gas. Udara di atmosfer adalah contoh larutan sistem gas (pelarut dan terlarut berwujud gas). Logam kuningan adalah contoh sistem larutan padat (campuran tembaga dan seng). Dengan demikian terdapat bermacam-macam larutan.
Larutan dapat digolongkan berdasarkan wujud pelarut, daya hantar listrik, tingkat kejenuhan, zat terlarut, dan fase zat terlarut dan pelarutnya. Beriku ini penjelasan dan contoh masing-masing jenis larutan tersebut.
1. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Wujud Pelarutnya
Berdasarkan wujud pelarutnya, larutan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu larutan cair, larutan padat, dan larutan gas.
■ Larutan cair, adalah larutan yang wujud pelarut (solvent) berupa zat cair. Contoh larutan cair antara lain larutan gula, larutan garam, dan sebagainya.
■ Larutan padat, adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat padat. Contoh larutan padat adalah emas 22 karat yang merupakan campuran homogen antara emas dan perak atau logam lain.
■ Larutan gas, adalah larutan yang wujud pelarutnya berupa zat gas. Contoh larutan gas adalah udara yang kita hirup sehari-hari untuk bernafas.
2. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Zat Terlarutnya
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut (solute), larutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan pekat dan larutan encer.
■ Larutan pekat, adalah larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibandingkan dengan solvent.
■ Larutan encer, adalah larutan yang mengandung relatif lebih sedikit solute dibandingkan dengan solvent.
3. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Fase Zat Pelarut dan Terlarutnya
Berdasarkan zat terlarut dan pelarutnya, larutan dibedakan menjadi sembilan (9) jenis, yakni sebagai berikut.
■ Larutan gas dalam gas, contohnya: udara.
■ Larutan gas dalam cairan, contohnya: air terkarbonisasi (CO2 dalam air).
■ Larutan gas dalam padatan, contohnya: Hidrogen dalam logam (platina).
■ Larutan cairan dalam gas, contohnya: uap air di udara.
■ Larutan cairan dalam cairan, contohnya: alkohol dalam air (bir).
■ Larutan cairan dalam padatan, contohnya: air dalam kayu, air dalam buah-buahan, dan sebagainya.
■ Larutan padat dalam gas, contohnya: bau atau aroma.
■ Larutan padat dalam cairan, contohnya: air gula.
■ Larutan padat dalam padatan, contohnya: baja (campuran besi dan karbon).
4. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listriknya
Jenis larutan berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
■ Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh larutan elektrolit adalah larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, larutan H2SO4, air laut, air kapur dan larutan H2S.
■ Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak dapat menghantarka arus listrik. Contoh larutan nonelektrolit adalah larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.
5. Jenis-Jenis Larutan Berdasarkan Tingkat Kejenuhan
Jenis larutan berdasarkan tingkat kejenuhannya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu larutan tak jenih, larutan jenuh dan larutan sangat jenuh.
■ Larutan tak jenuh
Yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh (masih dapat larut).
■ Larutan jenuh
Yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solute padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
■ Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh)
Yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Komponen Larutan
Berbagai zat di laboratorium sebelum direaksikan, biasanya sudah dibuat dalam bentuk larutannya. Larutan termasuk ke dalam campuran homogen yang komponennya terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang biasa digunakan adalah air, sedangkan zat terlarut terdiri dari berbagai senyawa baik senyawa ion maupun senyawa kovalen.
Contoh senyawa ion yaitu KCl, NaOH, NaCl. Contoh senyawa kovalen yaitu C6H12O6, NH3, HCl, dan C2H5OH. Untuk keperluan penelitian, jumlah zat terlarut di dalam pelarutnya ditentukan dalam satuan tertentu, misalnya dalam % volum dan molaritas. Dengan demikian, larutan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen zat terlarut dan pelarut.
■ Komponen dengan jumlah yang sedikit biasanya dinamakan zat terlarut.
■ Pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak atau yang strukturnya tidak berubah.
Daya Hantar Listrik Larutan
Air yang murni tidak akan menghantarkan listrik. Tetapi jika zat yang bersifat asam, basa, maupun garam telah dilarutkan di dalamnya, larutan yang dihasilkan akan mampu menghantarkan arus listrik. Secara sederhana, kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik dapat diuji dengan alat uji elektrolit.
Alat uji elektrolit tersebut terdiri atas sebuah bejana yang dihubungkan dengan dua buah elektrode. Elektrode-elektrode tersebut dihubungkan pada saklar dan lampu. Jika larutan elektrolit dimasukkan ke dalam bejana tersebut, lampu akan menyala. Sedangkan jika larutan nonelektrolit yang dimasukkan, lampu tidak akan menyala.
Arus listrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh migrasi partikel-partikel bermuatan. Selain ditandai dengan menyalanya lampu, pada larutan elektrolit juga terdapat perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu perubahan tersebut berupa timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau bahkan terbentuk endapan. Tabel berikut menyajikan contoh pengujian daya hantar listrik dari beberapa larutan.
Tabel Daya Hantar Listrik Beberapa Larutan
Larutan
|
Rumus Senyawa
|
Nyala Lampu
|
Gelembung Gas
|
Air suling
|
H2O
|
-
|
-
|
Alkohol 70%
|
C2H5OH
|
-
|
-
|
Larutan hidrogen klorida
|
HCl
|
Terang
|
Ada
|
Larutan natrium hidroksida
|
NaOH
|
Terang
|
Ada
|
Larutan amonia
|
NH3
|
Terang
|
Ada
|
Larutan natrium klorida
|
NaCl
|
Terang
|
Ada
|
Larutan asam sulfat
|
H2SO4
|
Terang
|
Ada
|