Sejarah Penemuan serta Karakteristik Elektron, Proton dan Neutron
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/04/penemu-serta-karakteristik-elektron-proton-dan-neutron.html
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Atom merupakan partikel paling kecil yang masih memiliki
sifat unsur. Menurut Ahli Fisika, jari-jari atom sekitar 3-15 nm atau 3 x 10-9
– 1,5 x 10-10 meter, untuk lebih jelas tentang penulisan notasi
ilmiah silahkan baca artikel tentang Cara Penulisan Notasi Ilmiah. Dengan ukuran sekecil itu, atom tidak dapat
terlihat dengan jelas meskipun menggunakan alat bantu.
Karena belum ditemukannya alat canggih yang mampu mengamati
atom secara jelas, maka para ahli hanya bisa membuat perkiraan gambaran
mengenai atom berdasarkan data eksperimen dan kajian teoritis yang
dilakukannya. Perkiraan tentang gambaran atom tersebut dinamakan model atom.
Itulah sebabnya mengapa model atom telah beberapa kali mengalami perubahan
seiring berkembangnya IPTEK. Untuk lebih jelas mengenai perkembangan teori atom
silahkan baca artikel tentang Sejarah
Perkembangan Teori Atom.
Teori atom pertama kali ditemukan oleh John Dalton pada tahun 1803, yaitu atom merupaka partikel terkecil
yang tidak dapat dibagi lagi. Namun, kemudian diketahui bahwa atom ternyata
terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil yaitu elektron, proton dan neutron.
Berikut ini akan dibahas secara detail mengenai sejarah
penemuan serta karakteristik partikel penyusun atom yang meliputi elektron,
proton dan neutron.
1. Elektron
- Tahun 1803, John Dalton mengemukakan teori atom yang menyatakan atom adalah
partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, tidak lama setelah itu Sir Humphry Davy dan Michael Faraday menemukan metode
elektrolisi (metode penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya dengan bantuan
arus listrik.
- Tahun 1854, tabung lampu gas ditemukan oleh Heinrich Geissler. Rekan Heinrich,
yaitu Julius Plucker membuat
eksperimen dengan menempatkan 2 plat logam pada masing-masing tabung Geissler
yang divakumkan. Lalu tabung Geissler itu diisi dengan gas pada tekanan rendah.
Salah satu plat logam (disebut Anode)
bermuatan positif dan plat logam satunya (disebut katode) bermuatan negatif.
Ketika
muatan listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui gas dalam tabung, mucul
nyala berupa sinar dari katode ke anode. Sinar ini disebut sinar katode. Namun Pluckcer hanya menganggap bahwa sinar katode
ini hanya cahaya listrik biasa.
- Tahun 1875, William Crookes mengulangi eksperimen Plucker dengan
lebih teliti dan mengungkapkan bahwa sinar katode merupakan kumpulan
partikel-partikel tertentu. Berikut ini adalah gambar Tabung sinar katode
eksperimen William Crookes.
Gambar Percobaan Crookes |
Hasil
eksperiment Crookes adalah sebagi berikut:
1. Partikel sinar katode bermuatan
negatif karena tertarik oleh plat yang bermuatan positif
2. Partikel sinar katode memiliki massa
karena mampu memutar baling-baling di dalam tabung
3. Partikel sinar katode dimiliki oleh
sema jenis materi karena semua bahan yang digunakan (padat, cair dan gas)
menghasilkan sinar katode yang sama.
- Tahun 1891, George Johnstone Stoney menamai partikel sinar katode dengan nama elektron. Namun pada massa ini para
ilmuwan masih kebingungan dengan konsep elektron, karena mereka masih percaya
dengan konsep Dalton (atom adalah partikel terkecil), mereka bertanya-tanya
jikalau atom merupakan partikel penyusun materi terkecil, lalu dimanakah letak
elektron dalam materi tersebut?
- Tahun 1897, Joseph John Thompson mampu membuktikan bahwa elektron merupakan
partikel penyusun atom bahkan Thompson mampu menghitung perbandingan muatan
terhadap massa elektron yaitu
- Tahun 1908, Robert Andrew Milikan berhasil menemukan harga muatan elektron
yaitu sekitar 1,602 x 10-19. Dengan demikian massa sebuah elektron
dapat dihitung yaitu:
2. Proton
- Tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan keberadaan partikel bermuatan positif pada atom melalui
percobaan tabung Crookes yang dmodifikasi.
Gambar Percobaan Goldstein |
Karena
sinar terusan bergerak menuju katode maka disimpulkan bahwa sinar terusan
bermuatan positif, menurut Eugene sinar terusan ini adalah ion hidrogen, oleh
karena ion hidrogen hanya mengandung 1 elektron maka disimpulkan bahwa sinar
positif (terusan) tersebut adalah proton.
- Tahun 1906, Ernest Rutherford mampu menghitung bahwa massa partikel bermuatan
positif yang diungkap oleh Eugene itu kira-kira 1.837 kali massa elektron.
Kemudian partikel positif ini dinamai Proton.
3. Neutron
- Tahun 1932, James Chadwick menemukan keberadaan neutron melalui percobaan penembakan unsur berilium
oleh partikel alfa berkecapatan tinggi. Dari percobaan tersebut, terbentuk
partikel yang tidak dipengaruhi medan magnet dan dapat bertumbukan dengan
parafin Partikel alfa adalah partikel bermuatan positif yang dipancarkan oleh
unsur radio aktif.
Data
percobaan menunjukkan bahwa sinar yang keluar dari target berilium tidak
dipengaruhi oleh medan magnet. Ketika sinar yang keluar dari target berilium
menumbuk parafin, proton akan keluar dari parafin dengan kecepatan tinggi.
Chadwick menyimpulkan bahwa partikel yang keluar dari unsur berilium tidak
bermuatan dan memiliki massa hampir sama dengan massa proton. Partikel tersebut
dinamakan neutron.
Berdasarkan uraian tentang sejarah penemuan dan karakteristik
elektron, proton dan neutron diatas, maka dapat diringkas dalam bentuk daftar
tabel berikut ini:
Gambar Tabel Penemu dan Karakteristik Elektron, Proton, dan Neutron |
Demikianlah artikel tentang partikel-partikel penyusun atom (elektron, proton dan neutrom) secara sejarah penemuan dan karakteristik masing-masing partikel. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.