Partikel Dasar Penyusun Atom dan Susunannya
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2018/03/partikel-dasar-penyusun-atom.html
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Partikel Dasar Penyusun Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun. Atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan partikel-partikel subatom sebagai berikut.
Tabel Partikel-Partikel dalam Atom
Partikel
|
Penemu
|
Massa (sma)
|
Muatan (sma)
|
Lambang
|
Elektron
|
J. J. Thomson
|
≈0
|
−1
|
-10e
|
Proton
|
Goldstein
|
1
|
+1
|
11p
|
Neutron
|
J. Chadwick
|
1
|
0
|
01n
|
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang di dalamnya terdapat inti yang sangat kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron.
Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa inti ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron. Selanjutnya ketiga partikel subatom (proton, neutron, dan elektron) dengan kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat dituliskan:
AZX
X : lambang suatu unsur
Z : nomor atom
A : nomor massa
Memahami Susunan dari Sebuah Atom
■ Lihatlah nomor atom dari tabel periodik. Nomor atom selalu lebih kecil dari nomor massa.
■ Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral, maka nomor atom juga merupakan jumlah elektron.
■ Susunlah elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam sebelum mengisi level luar.
Contoh:
Mencari susunan dari atom klor.
● Dalam tabel periodik tertera klor bernomor atom 17.
● Oleh karenanya atom klor terdiri dari 17 proton dan 17 elektron.
● Susunan dari elektron-elektron tersebut yaitu 2,8,7 (2 di level pertama, 8 di level kedua, dan 7 di level ketiga).
Cara pengisian elektron model ini dijelaskan pada sub subbab konfigurasi elektron. Cara pengisian elektron model lain dijelaskan sebagai berikut.
Alur pengisian ikuti anak panah: 1s2 – 2s2 – 2p6 – 3s2 – 3p6 – 4s2 – 3d10 dst.
Keterangan:
Cara pengisian elektron ini lebih lanjut akan dipelajari dalam artikel berikutnya.
Dua hal penting yang perlu diperhatikan jika Anda melihat susunan dalam tabel periodik.
■ Jumlah elektron pada tingkat terluar (atau kulit terluar) sama dengan nomor golongan (kecuali helium yang hanya memiliki 2 elektron. Gas Mulia biasa disebut dengan golongan 0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku di seluruh golongan unsur pada tabel periodik (kecuali unsur-unsur transisi). Jadi, jika Anda mengetahui bahwa barium terletak pada golongan 2, berarti barium memiliki 2 elektron pada tingkat terluar; iodium merupakan golongan 7 yang berarti iodium memiliki 7 elektron pada tingkat terluar.
■ Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar.
Nomor Atom dan Nomor Massa
Nomor Atom dan Nomor Massa Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A). Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor massa. Di mana:
AZX
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
Nomor Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah neutron
|
Jumlah Neutron = Nomor massa – Nomor atom
|
Nomor Atom (Z) = Jumlah proton
|
1. Nomor Atom (Z)
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur.
2. Nomor Massa (A)
Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur.
Isotop, Isobar, dan Isoton Suatu Unsur
Setelah penulisan lambang atom unsur dan penemuan partikel penyusun atom, ternyata ditemukan adanya unsur-unsur yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi memiliki massa atom yang berbeda. Ada pula unsur-unsur yang memiliki massa atom yang sama tetapi nomor atom berbeda. Oleh karena itu, dikenallah istilah isotop, isoton, dan isobar.
1. Isotop
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa berbeda.
Contoh:
137N
|
147N
|
157N
| ||
p = 7
|
p = 7
|
p = 7
| ||
e = 7
|
e = 7
|
e = 7
| ||
n = 6
|
n = 7
|
n = 8
|
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron valensinya sama. Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa atom relatif (Ar) atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop.
Contoh Soal:
Oksigen di alam terdiri dari tiga isotop dengan kelimpahan sebagai berikut.
168O (99,76%), 178O (0,04%), 188O (0,20%)
Hitunglah massa atom rata-rata (Ar) dari unsur oksigen ini.
Jawab:
Ar =
|
(99,76 × 16) + (0,04 × 17) + (0,20 × 18)
|
= 15,999 = 16
|
100
|
2. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama. Sehingga antara 136C dan 137N merupakan isobar.
3. Isoton
Atom-atom yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama. Contoh: isoton antara 158O dan 147N.