Reaksi Kimia: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/08/pengertian-ciri-ciri-jenis-dan-contoh-reaksi-kimia.html?m=0
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Pernahkah kalian mengamati fenomena batang korek api yang dibakar seperti pada gambar di bawah ini? Jika pernah, apa yang terjadi pada batang korek api tersebut setelah api padam? Iya, setelah mengalami proses pembakaran, batang korek api yang terbuat dari kayu tersebut akan berubah menjadi arang dan bewarna hitam.
Kalian tentunya sudah mengenal yang namanya perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru. Pada fenomena batang korek api yang dibakar di atas merupakan jenis perubahan kimia. Nah perubahan kimia ini disebut juga sebagai reaksi kimia. Lalu apa itu reaksi kimia? Bagaimana ciri dan ada berapa jenisnya? Simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah proses di mana suatu zat mengalami perubahan kimia untuk membentuk zat baru. Pada reaksi kimia, terjadi interaksi dari dua atau lebih bahan kimia yang menghasilkan satu atau lebih senyawa kimia baru atau mengubah sifat bahan kimia campuran. Kebanyakan reaksi kimia memerlukan panas, tekanan, radiasi, kondisi khusus dan atau katalis (zat untuk mempercepat proses reaksi).
Dari definisi reaksi kimia di atas, kita ketahui bahwa reaksi kimia dapat mengubah sifat bahan kimia. Lalu pada fenomena batang korek api yang dibakar di atas, sifat apa yang berubah? Sifat yang berubah dari batang korek api yang dibakar adalah warna. Dalam hal ini terjadi perubahan warna pada batang korek api dari yang semula bewarna putih kekuningan menjadi hitam pekat.
Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Contoh lain perubahan kimia, selain batang korek api yang dibakar adalah besi yang korosif (berkarat). Adakah dari kalian yang bisa mengamati secara langsung bagaimana proses terbentuknya karat pada besi? Tentu ketika terjadi sebuah reaksi kimia, kita tidak bisa melihat proses terbentuknya suatu senyawa baru secara kasat mata. Tetapi, dalam proses ini terdapat gejala atau ciri-ciri reaksi kimia yang telah terjadi. Lalu seperti apa ciri-ciri reaksi kimia tersebut? Berikut ini adalah beberapa ciri terjadinya reaksi kimia.
#1 Terjadinya Perubahan Warna
Beberapa senyawa kimia memiliki kecenderungan untuk menyerap dan memancarkan warna. Kemampuan menyerap dan memancarkan warna ini sangat spesifik untuk beberapa zat. Sehingga ketika terjadi perubahan (konversi) zat dari reaktan menjadi produk (senyawa baru) maka akan terjadi perubahan warna.
Bisa saja dari dua reaktan yang tidak berwarna akan menghasilkan produk senyawa berwarna, atau dari reaktan yang berwarna membentuk produk yang tidak berwarna. Kejadian ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia atau reaksi kimia.
#2 Perubahan Temperatur
Setiap senyawa kimia memiliki energi dalam. Energi dalam ini merupakan energi ikatan kimia dalam sebuah senyawa. Pemutusan ikatan memerlukan energi, sedangkan pembentukan ikatan kimia melepaskan energi. Ketika reaksi kimia yang terjadi melibatakan lebih banyak pembentukan ikatan kimia daripada pemutusan ikatan kimia, maka energi akan berlebih dan dilepaskan sebagai panas dan temperatur naik.
Akan tetapi, jika reaksi kimia melibatkan lebih banyak pemutusan ikatan dibandingkan pembentukan ikatan, maka energi akan kurang dan diserap dari lingkungan menyebabkan dingin dan penurunan temperatur atau suhu.
#3 Terbentuknya gelembung gas
Gas yang diproduksi dalam reaksi kimia terkadang menyebabkan terbentuknya gelembung. Gelembung bisa muncul dari pemanasan suatu cairan atau pembentukan gas dalam cairan. Kedua kejadian ini merupakan reaksi kimia yang umum terjadi.
#4 Terjadi Perubahan Volume
Ketika suatu senyawa baru terbentuk, maka senyawa reaktan akan berkurang secara drastis. Pembentukan senyawa baru dan pengurangan reaktan ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan densitas (kerapatan) yang drastis sehingga volume berubah.
#5 Terbentuknya Endapan
Ketika mencampurkan dua zat yang larut dalam pelarut, kemudian terbentuk padatan di bagian bawah larutan, ini menandakan terjadinya reaksi kimia dalam larutan tersebut. Pembentukan endapan ini terkadang berupa partikel mikro (sangat kecil) yang melayang-layang dalam larutan sehingga tidak kasat mata. Untuk memastikannya, kalian bisa meyenterkan cahaya pada larutan tersebut. Fenomena ini dikenal dengan nama Efek Brown atau Brown Effect.
#6 Pemancaran Cahaya
Reaksi kimia terkadang melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Contoh reaksi kimia ini ialah pada kunang-kunang dan jamur kelapa yang memancarkan cahaya ketika malam.
#7 Perubahan Konduktivitas
Beberapa reaksi kimia dapat menghasilkan atau mengubah senyawa ion menjadi senyawa lain. Hal ini akan berpengaruh kepada perubahan konduktivitas (kemampuan menghantarkan panas) dari suatu sistem.
#8 Terjadi Perubahan Bau
Beberapa senyawa kimia seperti amoniak memiliki bau yang menyengat. Maka pembentukan amoniak atau senyawa berbau lainnya akan menyebabkan terjadinya perubahan bau pada sistem.
#9 Terjadi Perubahan Rasa
Senyawa kimia yang memiliki rasa tertentu akan mengakibatkan perubahan rasa ketika bereaksi. Ini dapat dengan mudah diamati ketika kita merebus ubi, awalnya rasa ubi tidak terlalu manis, kemudian setelah direbus akan terbentuk glukosa yang memiliki rasa manis. Contoh lain adalah saat kita mengunyah nasi, pada awalnya nasi tidak berasa manis. Namun jika kita kunyah terus menerus, maka nasi akan terasa sedikit manis.
#10 Terjadi perubahan Titik Didih dan Titik Beku
Umumnya hal ini terjadi pada kristal. Untuk mengetahui sebuah kristal telah bereaksi atau belum, dapat menggunakan titik didih dan titik bekunya.
Macam-Macam Reaksi Kimia dan Contohnya
Reaksi kimia cenderung melibatkan gerakan elektron yang mengarah ke pembentukan dan memecah ikatan kimia. Dalam ilmu kimia, jenis-jenis reaksi kimia sangat beragam. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajarinya, kita dapat mengelompokkan jenis reaksi kimia berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi. Berikut ini adalah beberapa jenis reaksi kimia beserta penjelasan dan contohnya.
#1 Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru. Reaksi pembakaran adalah jenis reaksi redoks di mana bahan yang mudah terbakar bergabung dengan oksidator untuk membentuk produk teroksidasi dan menghasilkan panas (reaksi eksotermis).
Biasanya dalam oksigen, reaksi pembakaran bergabung dengan senyawa lain untuk membentuk karbon dioksida dan air. Contoh dari reaksi pembakaran adalah pembakaran naftalena menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
C10H8 + 12O2 → 10CO2 + 4H2O
#2 Reaksi Penggabungan
Dalam reaksi penggabungan (kombinasi) atau reaksi sintesis, dua atau lebih senyawa kimia sederhana bergabung untuk membentuk produk yang lebih kompleks. Secara matematis, persamaan reaksi sintesis dituliskan dalam bentuk berikut.
A + B → AB
Contoh reaksi ini adalah reaksi kombinasi antara besi dan belerang membentuk besi(II) sulfida dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
8Fe + S8 → 8FeS
#3 Reaksi Penguraian
Dalam Reaksi penguraian (dekomposisi) atau reaksi analisis yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan di mana suatu zat terurai atau terpecah menjadi dua atau lebih senyawa baru yang lebih kecil. Secara matematis, bentuk persamaan reaksi analisis adalah sebagai berikut.
AB → A + B
Contoh reaksi dekomposisi adalah peristiwa elektrolisis senyawa air menjadi oksigen dan gas hidrogen dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
2H2O → 2H2 + O2
#4 Reaksi Penggantian Tunggal
Reaksi pergantian (subtitusi) tunggal atau reaksi pertukaran tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia. Reaksi penggantian tunggal ini sering disebut juga dengan reaksi pendesakan. Bentuk persamaan reaksi pemindahan tunggal secara matematis adalah sebagai berikut.
A + BC → AC + B
Contoh reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi ketika seng bergabung dengan asam klorida. Pada reaksi ini, kedudukan unsur seng menggantikan kedudukan hidrogen pada produk (hasil reaksi). Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
#5 Reaksi Penggantian Rangkap
Dalam reaksi penggantian rangkap atau reaksi metatesis, dua senyawa obligasi atau ion ditukar untuk membentuk senyawa yang berbeda. Agar kalian lebih paham, perhatikan bentuk persamaan reaksi metatesis berikut.
AB + CD → AD + CB
Contoh reaksi penggantian rangkap atau penggantian ganda terjadi antara natrium klorida dan perak nitrat membentuk natrium nitrat dan perak klorida. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NaCl + AgNO3 → NaNO3 + AgCl
#6 Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi)
Reaksi redoks adalah suatu reaksi di mana bilang oksidasi (biloks) dari atom-atom yang bereaksi mengalami perubahan. Apabila terjadi pengurangan bilangan oksidasi disebut reduksi dan bila terjadi penambahan disebut oksidasi. Perubahan bilangan oksidasi ini terjadi karena pada reaksi redoks melibatkan transfer elektron antara senyawa kimia.
Contoh reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi ketika I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O62-. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
2S2O32- + I2 → S4O62- + 2I–
#7 Reaksi Pengendapan
Reaksi pengendapan adalah suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti pada reaksi antara timbal(II) nitrat dan kalium iodida menghasilkan endapan bewarna kuning yaitu timbal(II) iodida dan larutan kalium nitrat. Persamaan reaksi kimianya adalah sebagai berikut.
Pb(NO3)2 + 2KI → PbI2 + 2KNO3
#8 Reaksi Netralisasi
Reaksi netralisasi atau reaksi asam-basa adalah jenis reaksi penggantian rangkap yang terjadi antara asam dan basa. Ion H+ dalam asam bereaksi dengan ion OH- dalam basa untuk membentuk senyawa air dan garam ionik. Secara matematis, bentuk persamaan reaksi netralisasi adalah sebagai berikut.
HA + H2O → BOH + BA
Contoh reaksi netralisasi adalah reaksi antara asam bromida dan natrium hidroksida membentuk garam natrium bromida dan air. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
HBr + NaOH → NaBr + H2O
#9 Reaksi Pembentukan Gas
Reaksi pembentukan gas adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas. Contoh reaksi pembentukan gas adalah reaksi antara besi dengan asam klorida membentuk besi(II) klorida dan gas hidrogen. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
2Fe + 2HCl → FeCl2 + H2
#10 Reaksi Hidrolisis
Reaksi Hidrolisis merupakan reaksi kimia dimana H2O (molekul dari air) akan diurai/dipecah kedalam bentuk kation H+ (hidrogen) serta anion OH–(hidroksida) melalui proses kimiawi. Secara umum, bentuk reaksi hidrolisis adalah sebagai berikut.
X–(aq) + H2O(l) <-> HX(aq) + OH– (aq)
Demikianlah artikel tentang pengertian, 10 ciri dan 10 jenis reaksi kimia beserta contohnya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam penulisan mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.