Loading...

Tata Nama Senyawa Poliatomik, Contoh Soal dan Pembahasan

Advertisement
Setiap senyawa perlu memiliki nama yang spesifik. Seperti halnya penamaan unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan. Sebagai contoh:
1.Salmiak atau amonium klorida (NH4Cl), yaitu suatu garam yang awal mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon di mesir.
2.Soda pencuci, yaitu natrium karbonat (Na2C)3) yang digunakan untuk melunakkan air (membersihkan air dari ion Ca2+ dan ion Mg2+)
3.Garam NaHCO(natrium bikarbonat) digunakan untuk pengembang dalam pembuatan kue.

Dewasa ini, jutaan senyawa telah dikenal dan tiap tahun ditemukan ribuan senyawa baru, sehingga diperlukan cara (sistem) untuk pemberian nama senyawa. Karena mustahil bagi kita untuk menghafalkan jutaan nama dan setiap nama berdiri sendiri tanpa kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Penamaan senyawa di atur oleh IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry).

Tata nama senyawa poliatomik
Untuk mempermudah penamaan, senyawa dikelompokkan menjadi 2 golongan besar, yaitu senyawa organik dan anorganik. Senyawa anorganik dibedakan menjadi dua, yaitu senyawa biner dan senyawa poliatomik. Karena tata nama senyawa biner sudah dibahas pada artikel sebelumnya, maka kali ini penulis akan menjelaskan mengenai tata nama senyawa poliatomik.

Apa itu Senyawa Poliatomik?
Senyawa poliatomik adalah senyawa yang mengandung ion poliatomik. Tahukah kalian apa itu ion poliatomik? Di dalam kimia, ion dibedakan menjadi dua, yaitu ion atom tunggal (ion monoatomik) dan ion yang tersusun atas gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatomik. Contoh ion monoatomik adalah Na+, Ca2+, F-, O2- dan sebagainya. Contoh ion poliatomik adalah NH4+, OH-, CO32-, SO32-, HSO3- dan sebagainya.

Senyawa poliatomik dapat terbentuk dari kation monoatomik dengan anion poliatomik atau kation poliatomik dengan anion monoatomik/poliatomik. Contoh senyawa poliatomik adalah sebagai berikut.
1.Ca(ClO)2 tersusun atas kation monoatomik Ca2+ dengan anion poliatomik ClO-
2.NH4Cl tersusun atas kation poliatomik NH4+ dengan anion monoatomik Cl-
3.NH4OH tersusun atas kation poliatomik NH4+ dengan anion poliatomik OH-

Senyawa ion poliatomik biasanya memiliki kation dari jenis unsur logam, sedangkan anionnya disusun oleh lebih dari satu jenis unsur yang kemudian membentuk ion poliatomik. Jika kalian sudah paham mengenai definisi atau pengertian senyawa poliatomik beserta contohnya, kini saatnya mempelajari aturan penamaan senyawa poliatomik.

Tata Nama Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik umumnya merupakan senyawa ion yang terbentuk antara unsur logam yang melepaskan elektron membentuk ion positif (kation) dan unsur-unsur nonlogam yang saling ber-ikatan kovalen membentuk ion negatif (anion). Anion-anion senyawa poliatomik ini sebagian besar tersusun dari atom oksigen. Atom oksigen tersebut berikatan dengan atom nonlogam lainnya yang sering disebut dengan oksoanion.

Jumlah oksigen pada oksoanion untuk beberapa ion poliatomik berbeda-beda. Nah, peningkatan jumlah atom oksigen inilah yang sering dijadikan acuan dalam penamaan senyawa poliatomik. Semakin banyak jumlah oksigen, semakin tinggi bilangan oksidasi atom nonlogam yang mengikat atom-atom oksigen tersebut. Tata nama senyawa poliatomik berdasarkan peningkatan bilangan oksidasi atom nonlogam yang mengikat atom-atom oksigen adalah sebagai berikut.

Untuk anion sejenis tetapi jumlah oksigennya berbeda, aturan tata namanya yaitu:
Jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran at.
Jika mengandung jumlah oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran it.
Khusus untuk anion OH-­ dan CN- diberi akhiran ida.
Contoh:
NO3-
=
Nitrat
NO2-
=
Nitrit
SO42-
=
Sulfat
SO32-
=
Sulfit
PO42-
=
Fosfat
PO32-
=
Fosfit
OH-
=
Hidroksida
CN-
=
Sianida

Pemberian nama senyawa poliatom diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian nama anionnya. Rumus penamaan senyawa poliatomik dapat kita tuliskan sebagai berikut.
Nama Kation (Logam) + Nama Anion (Ion Poliatomik)

Contoh:
NaNO2
=
Natrium nitrit
CaSO4
=
Kalsium sulfat
NaNO3
=
Natrium nitrat
MgCO3
=
Magnesium karbonat
K2SO3
=
Kalium sulfit
Ba(NO3)2
=
Barium nitrat
K2SO4
=
Kalium sulfat
Al2(SO4)3
=
Aluminium sulfat
NaOH
=
Natrium hidroksida
NaCN
=
Natrium Sianida

Untuk unsur halogen, seperti klor (Cl) dapat mengikat oksigen dengan jumlah paling banyak sampai dengan 4 dan paling sedikit 1 atom oksigen. Oleh karena itu, cara pemberian namanya adalah sebagai berikut.
Untuk ion yang mengikat oksigen paling sedikit diberi awalan hipo dan akhiran it.
Untuk ion yang mengikat oksigen paling banyak diberi awalan per dan akhiran at.
Contoh:
NaClO
=
Natrium hipoklorit
NaClO2
=
Natrium klorit
NaClO3
=
Natrium klorat
NaClO4
=
Natrium perklorat

Untuk mempermudah kalian dalam memberi penamaan pada senyawa poliatomik, berikut ini adalah tabel nama-nama kation dan anion baik monoatomik maupun poliatomik.

Tabel Jenis-Jenis Kation Monoatomik dan Poliatomik

No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama ion
1
Na+
Natrium
13
Pb2+
Timbal(II)
2
K+
Kalium
14
Pb4+
Timbal(IV)
3
Ag+
Argentum/Perak
15
Fe2+
Besi(II)
4
Mg2+
Magnesium
16
Fe3+
Besi(III)
5
Ca2+
Kalsium
17
Hg+
Raksa(I)
6
Sr2+
Stronsium
18
Hg2+
Raksa(II)
7
Ba2+
Barium
19
Cu+
Tembaga(I)
8
Zn2+
Seng
20
Cu2+
Tembaga(II)
9
Ni2+
Nikel
21
Au+
Emas(I)
10
Al3+
Aluminium
22
Au3+
Emas(III)
11
Sn2+
Timah(II)
23
Pt4+
Platina(IV)
12
Sn4+
Timah(IV)
24
NH4+
Amonium

Tabel Jenis-jenis Anion Monoatomik dan Poliatomik

No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama ion
1
OH
Hidroksida
16
C2O42
Oksalat
2
F
Fluorida
17
PO33
Fosfit
3
Cl
Klorida
18
PO43
Fosfat
4
Br
Bromida
19
AsO33
Arsenit
5
I
Iodida
20
AsO43
Arsenat
6
CN
Sianida
21
SbO33
Antimonit
7
O2
Oksida
22
SbO43
Antimonat
8
S2
Sulfida
23
ClO
Hipoklorit
9
NO2 
Nitrit
24
ClO2 
Klorit
10
NO3
Nitrat
25
ClO3 
Klorat
11
CH3COO
Asetat
26
ClO4 
Perklorat
12
CO32
Karbonat
27
MnO4
Permanganat
13
SiO32
Silikat
28
MnO42
Manganat
14
SO32
Sulfit
29
CrO42
Kromat
15
SO42
Sulfat
30
Cr2O72
Dikromat

Contoh Tata Nama Senyawa Poliatomik dan Pembahasan

Perlu kalian ketahui, untuk memberi nama senyawa ion poliatomik secara mudah kalian cukup melihat nama-nama kation dan anion yang disajikan pada dua tabel di atas. Berikut ini adalah dua contoh soal tentang cara memberi nama senyawa poliatomik beserta pembahasannya.

Contoh Soal #1

Tuliskan nama senyawa poliatom berikut ini.
1.K2SO4
2.Mg(NO3)2
3.Pb(NO3)2
4.Hg(CN)2
5.Ca3(PO4)2
6.CaC2O4
7.NaCN
8.KNO3
9.CuSO4
10.BaCO3

Jawab
1.K2SO4  K+ + SO42- = kalium sulfat
2.Mg(NO3) Mg2+ + NO3- = magnesium nitrat
3.Pb(NO3)2  Pb2+ + NO3- = timbal(II) nitrat
4.Hg(CN)2  Hg2+ + CN- = raksa(II) sianida
5.Ca3(PO4)2  Ca2+ + PO43- = kalsium fospat
6.Ca(C2O4)  Ca2+ + C2O42- = kalsium oksalat
7.NaCN  Na+ + CN- = Natrium Sianida
8.KNO3  K+ + NO3- = kalium nitrat
9.CuSO4  Cu2+ + SO42- = tembaga(II) sulfat
10.BaCO3  Ba2+ + CO32- = barium karbonat

Contoh Soal #2

Tuliskanlah rumus senyawa poliatomik dari nama-nama senyawa berikut ini.
1.Seng nitrat
2.Kalsium sulfat
3.Magnesium fosfat
4.Natrium oksalat
5.Tembaga(II) nitrat

Jawab
1.Seng nitrat  seng (Zn2+) + nitrat (NO3-) = Zn(NO3)2
2.Kalsium sulfat  kalsium (Ca2+) + sulfat (SO42-) = CaSO4
3.Magnesium fosfat  magnesium (Mg2+) + fosfat (PO43-) = Mg3(PO4)2
4.Natrium oksalat  Natrium (Na+) + oksalat (C2O42-) = Na2(C2O4)
5.Tembaga(II) nitrat  tembaga(II) {Cu2+} + nitrat (NO3-) = Cu(NO3)2

Demikianlah artikel tentang tata nama senyawa ion poliatomik beserta tabel jenis-jenis anion dan kation (monoatomik dan poliatomik) beserta contoh soal dan pembahasannya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru