Sifat Unsur Logam, Nonlogam dan Metaloid (Semi Logam)
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/05/sifat-logam-nonlogam-dan-metaloid.html
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Unsur-unsur kimia yang ditemukan di alam, ada yang bersifat logam, nonlogam (bukan logam) dan metaloid (semi logam). Lalu tahukah kalian dimana letak ketiga jenis unsur tersebut dalam tabel periodik unsur? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan tabel periodik unsur berikut ini.
IA
|
VIIIA
| ||||||||||||||||
1
|
2
| ||||||||||||||||
H
|
IIA
|
IIIA
|
IVA
|
VA
|
VIA
|
VIIA
|
He
| ||||||||||
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
| ||||||||||
Li
|
Be
|
B
|
C
|
N
|
O
|
F
|
Ne
| ||||||||||
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
| ||||||||||
Na
|
Mg
|
IIIB
|
IVB
|
VB
|
VIB
|
VIIB
|
VIIIB
|
IB
|
IIB
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
| ||
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
31
|
32
|
33
|
34
|
35
|
36
|
K
|
Cr
|
Sc
|
Ti
|
V
|
Cr
|
Mn
|
Fe
|
Co
|
Ni
|
Cu
|
Zn
|
Ga
|
Ge
|
As
|
Se
|
Br
|
Kr
|
37
|
38
|
39
|
40
|
41
|
42
|
43
|
44
|
45
|
46
|
47
|
48
|
49
|
50
|
51
|
52
|
53
|
54
|
Rb
|
Sr
|
Y
|
Zr
|
Nb
|
Mo
|
Tc
|
Ru
|
Rh
|
Pd
|
Ag
|
Cd
|
In
|
Sn
|
Sb
|
Te
|
I
|
Xe
|
55
|
56
|
71
|
72
|
73
|
74
|
75
|
76
|
77
|
78
|
79
|
80
|
81
|
82
|
83
|
84
|
85
|
86
|
Cs
|
Ba
|
Lu
|
Hf
|
Ta
|
W
|
Re
|
Os
|
Ir
|
Pt
|
Au
|
Hg
|
Ti
|
Pb
|
Bi
|
Po
|
At
|
Rn
|
Logam
|
Nonlogam
|
Metaloid
| |||||||||||||||
Jika kalian sudah mengetahui dimana letak unsur logan, nonlogam dan metaloid, sekarang pertanyaanya adalah bagaimana sifat-sifat unsur logam, semi logam dan nonlogam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan penjelasan di bawah ini
Sifat Unsur Logam
Lebih dari ¾ jumlah unsur adalah unsur logam. Pada tabel periodik unsur, unsur logam terletak di bagian kiri mulai dari golongan IA, golongan transisi sampai perbatasan unsur semi logam atau metaloid. Unsur logam memiliki beberapa sifat yaitu sebagai berikut:
1. Umumnya berbentuk Padat
Kebanyakan unsur-unsur yang tergolong logam memiliki wujud padat pada suhu kamar, kecuali raksa (merkuri).
2. Menghantarkan Listrik
Bagaimana logam dapat menghantarkan listrik? Perhatikan gambar berikut ini
Jika kalian menemui kabel listrik di rumah dan membuka kabel tersebut maka di dalamnya akan terlihat logam bewarna coklat yaitu tembaga (Cu). Jika arus listrik diberikan pada logam, satu bagian logama akan positif dan bagian yang lain menjadi negatif. Semua elektron bergerak menuju bagian tembaga yang positif. Perpindahan elektron-elektron inilah yang menyebabkan logam dapat menghantarkan listrik.
3. Menghantarkan Panas
Kenapa logam dapat menghantarkan panas? Pada unsur logam, elektron-elektron bebas bergerak dengan cepat. Hal ini mengakibatkan logam dapat menghantarkan panas secara cepat.
4. Memiliki Titik Leleh yang Tinggi
Pada umumnya logam berwujud padat dengan atom-atom yang tersusun rapat membentuk struktur besar yang disebut struktur raksasa. Dengan struktur ini, maka umumnya titik leleh logam sangat tinggi.
Beberapa logam ada yang mempunyai titik leleh rendah yang disebut sebagai logam lunak seperti litim (Li), natrium (Na) dan kalium (K) yang merupakan unsur golongan utama (IA). Selain itu, ada logam cair seperti raksa yang sering digunakan dalam termometer. Berikut ini adalah tabel titik leleh beberapa jenis logam
1. Umumnya berbentuk Padat
Kebanyakan unsur-unsur yang tergolong logam memiliki wujud padat pada suhu kamar, kecuali raksa (merkuri).
2. Menghantarkan Listrik
Bagaimana logam dapat menghantarkan listrik? Perhatikan gambar berikut ini
Jika kalian menemui kabel listrik di rumah dan membuka kabel tersebut maka di dalamnya akan terlihat logam bewarna coklat yaitu tembaga (Cu). Jika arus listrik diberikan pada logam, satu bagian logama akan positif dan bagian yang lain menjadi negatif. Semua elektron bergerak menuju bagian tembaga yang positif. Perpindahan elektron-elektron inilah yang menyebabkan logam dapat menghantarkan listrik.
3. Menghantarkan Panas
Kenapa logam dapat menghantarkan panas? Pada unsur logam, elektron-elektron bebas bergerak dengan cepat. Hal ini mengakibatkan logam dapat menghantarkan panas secara cepat.
4. Memiliki Titik Leleh yang Tinggi
Pada umumnya logam berwujud padat dengan atom-atom yang tersusun rapat membentuk struktur besar yang disebut struktur raksasa. Dengan struktur ini, maka umumnya titik leleh logam sangat tinggi.
Beberapa logam ada yang mempunyai titik leleh rendah yang disebut sebagai logam lunak seperti litim (Li), natrium (Na) dan kalium (K) yang merupakan unsur golongan utama (IA). Selain itu, ada logam cair seperti raksa yang sering digunakan dalam termometer. Berikut ini adalah tabel titik leleh beberapa jenis logam
Logam
|
Titik Leleh (oC)
|
Wolfram (tungsten)
|
3.400
|
Besi
|
1535
|
Perak
|
961
|
Emas
|
1059
|
Natrium
|
97,80
|
Cesium
|
28,45
|
Raksa (merkurium)
|
-38,84
|
5. Memiliki Permukaan yang mengkilap
Logam memiliki permukaan yang mengkilap setidaknya setelah digosok, sebagai contoh emas dan perak. Kedua jenis logam ini memiliki permukaan yang mengkilat sehingga banyak digunakan sebagai bahan perhiasan. Sementara jenis logam-logam lain permukaannya sering tertutup lapisan oksida akibat reaksinya dengan oksigen, sehingga permukaannya kusam namun jika digosok akan kelihatan mengkilap lagi.
6. Dapat ditempa menjadi lempengan atau lembaran
Logam seperti tembaga dan besi apabila dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi kemudian dipukuli atau ditempa berulang-ulang akan menjadi bentuk lempengan atau lembaran. Sehingga dengan sifat ini logam dijadikan bahan utama dalam perabotan dapur dan juga industri otomotif. Kemampuan logam untuk berubah bentuk apabila ditempa disebut dengan maleabilitas (kedapat-tempaan).
7. Dapat meregang jika ditarik
Kemampuan meregang logam yang baik dimanfaatkan untuk membuat kawat. Logam yang banyak dijadikan kawat adalah tembaga, baja dan kuningan (campuran tembaga dan seng). Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas.
Sifat Unsur Nonlogam
Perhatikan kembali tabel periodik unsur di atas, unsur-unsur nonlogam terletak dibagian kanan mulai dari golongan IVA sampai golongan VIIIA. Pada golongan IVA, VA, dan VIA, unsur nonlogam hanya sebagian sedangkan pada golongan VIIA da VIIIA semua unsur adalah nonlogam.
Sifat unsur nonlogam dalam satu golongan sangat bervariasi. Ada yang mengandung unsur berwujud padat saja, gas saja serta bermacam-macam wujud, seperti golongan VIIA terdiri dari unsur berwujud padat, cair, dan gas. Golongan VIIIA terdiri dari unsur berwujud gas saja. Unsur nonlogam ada yang reaktif seperti golongan VIIA (golongan halogen) dan yang tidak reaktif seperti golongan VIIIA (gas mulia).
Unsur nonlogam ada yang bersifat penghantar listrik yang baik contohnya karbon, biasa digunakan dalam batu baterai. Titik didih dan titik leleh unsur nonlogam umumnya sangat rendah kecuali karbon. Unsur karbon ini memang memiliki sifat yang istimewa. Jika kebanyakan unsur nonlogam yang kita jumpai adalah dalam bentuk senyawa maka tidak untuk karbon.
Grafit dan intan merupakan contoh senyawa yang tersusun dari karbon. Grafit dan intan mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan sifat logam. Grafit dan intan tidak memiliki permukaan yang mengkilap seperti logam, tidak dapat ditempa, dan tidak dapat dijadikan kawat. Unsur nonlogam lain adalah oksigen dan nitrogen. Kedua unsur tersebut merupakan komponen utama penyusun atmosfer bumi.
Unsur nitrogen dan oksigen berwujud gas, tidak berwarna, dan tidak berbau. Selain berwujud gas, unsur nonlogam ada yang berwujud cair dan juga padat. Misalnya, bromin berwujud cair dan iodin berwujud padat. Bromin dan iodin, sebagaimana oksigen dan nitrogen, bersifat diatomik yaitu molekul yang hanya terdiri dari 2 atom contohnya O2, N2, H2 dan sebagainya.
Sifat Unsur Metaloid
Unsur-unsur yang berada di perbatasan antara unsur logam dan nonlogam bersifat semi logam atau metaloid. Sifat-sifat unsur metaloid ada yang memiliki sifat seperti unsur logam dan ada juga yang memiliki sifat seperti unsur nonlogam. Contohnya permukaannya mengkilat, titik didih tinggi seperti logam tetapi ada yang massa jenis dan kerapuhannya seperti nonlogam.
Unsur-unsur metaloid, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, Te dan Po. Unsur metaloid yang paling sering digunakan adalah unsur silikon. Selain silikon unsur contoh unsur lain yang sering digunakan adalah arsenik dan siberium. Unsur-unsur tersebut mempunyai penampilan seperti logam, tetapi warnanya gelap. Hal itu berbeda dengan penampilan logam yang mengilap. Metaloid adalahsemikonduktor (penghantar listrik yang tidak sebaik logam). Metaloid banyak diperlukan dalam industri elektronik. Piranti elektronik seperti kalkulator dan mikro komputer memungkinkan dibuat dari bahan-bahan metaloid.
Perbedaan sifat unsur logan, nonlogam dan metaloid secara umum disajikan dalam tabel berikut ini
No.
|
Sifat
|
Logam
|
Nonlogam
|
Metaloid
|
1
|
Permukaan
|
Mengkilap
|
Buram
|
Mengkilap
|
2
|
Wujud
|
Padat
|
Gas, padat (C, P, S, Se dan I) dan cair (Br)
|
Padat
|
3
|
Massa jenis
|
Tinggi (kecuali beberapa unsur golongan alkali)
|
Lebih rendah dari logam dan lebih tinggi dari metaloid
|
rendah
|
4
|
Jari-jari atom
|
Sedang ke tinggi
|
Sangat kecil ke sedang
|
Kecil ke sedang
|
5
|
Konduktivitas listrik (kemampuan menghantarkan listrik)
|
Tinggi
|
Rendah
|
Sedang ke tinggi
|
6
|
Konduktivitas termal (kemampuan menghantarkan panas)
|
Tinggi
|
Rendah
|
Sedang ke tinggi
|
7
|
Bilangan oksidasi
|
Hampir selalu positif
|
Positif atau negatif
|
Positif atau negatid
|
8
|
Energi ionisasi
|
Relatif rendah
|
Tinggi
|
Sedang
|
9
|
Keelektronegatifan
|
Biasanya rendah
|
Tinggi
|
Mendekati nilai 2
|
Sumber: www.ilmukimia.org
|
Demikianlah artikel tentang sifat unsur-unsur logam, nonlogam dan metaloid (semi logam). Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.