Ikatan Ion: Pengertian, Proses Pembentukan, Sifat dan Contoh Senyawa
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/05/ikatan-ion.html
Daftar Materi Kimia
Advertisement
Baca Juga:
Perhatikan gambar di bawah ini. Garam dapur merupakan salah satu contoh senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Garam dapur memiliki rumus kimia NaCl yang terdiri atas unsur natrium (Na) dan unsur klorin (Cl). Unsur natrium bersifat reaktif, jika bereaksi dengan air dapat menimbulkan ledakan.
Sedangkan unsur klorin bersifat toksik atau racun. Kedua sifat unsur penyusun garam dapur tersebut bisa dibilang merugikan. Akan tetapi, ketika unsur natrium dan klorin bergabung (berikatan) maka menghasilkan senyawa baru yang sangat menguntungkan karena dapat digunakan sebagai bumbu masakan
Garam dapur berwujud padat namun mudah rapuh, selain itu garam dapur juga memiliki titik didih yang tinggi. Tahukah kalian, mengapa garam dapur memiliki sifat seperti itu? Sifat dari suatu senyawa dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut. Ikatan kimia yang dibentuk oleh unsur Na dan Cl dalam garam dapur adalah jenis ikatan ion.
Pengertian Ikatan Ion
Ikatan ion atau ikatan elektrovalen merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Gaya tarik-menarik ini terjadi karena kedua ion tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar.
Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron dengan atom yang menerima elektron. Atom yang melepas elektron berubah menjadi ion positif (kation) dan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima elektron atau perpindahan elektron dari satu atom ke atom lainnya. Atom yang menyerahkan/melepas elektron membentuk ion positif sedangkan atom yang menerima/menangkap elektron membentuk ion negatif, sehingga timbul gaya elektrostatik antara kedua ion yang bermuatan.
|
Jadi pada dasarnya atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing ingin mencapai kesetimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia (kaidah oktet). Ikatan ion dapat terbentuk antara:
1
|
Ion positif dengan ion negatif.
|
2
|
Atom-atom berenergi ionisasi kecil (atom unsur golongan IA IIA dan IIIA) dengan atom-atom berafinitas elektron besar (atom unsur golongan VA, VIA dan VIIA).
|
3
|
Atom-atom dengan kelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang memiliki keelektronegatifan besar.
|
Untuk memahami apa itu energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan silahkan kalian baca artikel tentang 7 sifat keperiodikan unsur dalam sistem periodik modern.
|
Karena unsur golongan IA, IIA dan IIIA merupakan unsur logam sedangkan unsur golongan VA, VIA dan VIIA merupakan unsur nonlogam jadi bisa dikatakan bahwa ikatan ion adalah ikatan antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
Ikatan Ion
|
= Unsur Logam + Unsur Nonlogam
|
Proses Pembentukan Ikatan Ion
Sebagaimana telah diuraikan di atas, ikatan ion terjadi antara ion positif dengan ion negatif karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik. Syarat terjadinya ikatan ion adalah salah satu atom mampu melepaskan elektron (tanpa memerlukan banyak energi) dan atom yang lain mampu menerima elektron.
Senyawa yang terjadi karena ikatan ion disebut dengan senyawa ion. Berikut ini akan dijelaskan proses pembentukan ikatan ion antara atom unsur golongan IA dan IIA dengan atom unsur golongan VIA dan VIIA.
1. Ikatan ion antara unsur golongan IA dengan VIIA
Contoh Ikatan antara atom 11Na dan 9F dalam NaF
Konfigurasi elektron Na dan F adalah:
Na
|
:
|
2, 8, 1
|
(melepas 1 elektron)
|
membentuk
|
Na+
|
F
|
:
|
2, 7
|
(menerima 1 elektron)
|
membentuk
|
F−
|
Proses pembentukan ikatan adalah sebagai berikut:
Na
|
→
|
Na+ + e
|
F + e
|
→
|
F−
|
Na + F
|
→
|
Na+ + F−
|
→
|
NaF
|
Dengan menggunakan struktur lewis, proses pembentukan NaF dapat digambarkan sebagai berikut:
Untuk lebih memahami bagaimana cara menggambarkan struktur lewis pada senyawa kimia, silahkan baca artikel tentang pengertian, lambang dan cara menggambarkan struktur lewis beserta contohnya.
2. Ikatan ion antara unsur golongan IIA dengan VIA
Contoh Ikatan antara atom 12Mg dan 8O dalam MgO
Konfigurasi elektron Mg dan O adalah:
Mg
|
:
|
2, 8, 2
|
(melepas 2 elektron)
|
membentuk
|
Mg2+
|
O
|
:
|
2, 6
|
(menangkap 2 elektron)
|
membentuk
|
O2−
|
Proses pembentukan ikatan adalah sebagai berikut:
Mg
|
→
|
Mg2+ + 2e
|
O + 2e
|
→
|
O2−
|
Mg + O
|
→
|
Mg2+ + O2−
|
→
|
MgO
|
Dengan menggunakan struktur lewis, proses pembentukan MgO dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Ikatan ion antara unsur golongan IA dengan VIA
Atom unsur golongan IA melepaskan 1 elektron, sedangkan atom unsur golongan VIA menerima 2 elektron untuk memperoleh konfigurasi seperti gas mulia. Untuk membentuk ikatan ion, jumlah elektron yang dilepaskan harus sama dengan jumlah elektron yang diterima.
Satu atom golongan IA hanya melepaskan 1 elektron, agar dapat memenuhi ikatan ion dengan atom O yang membutuhkan 2 elektron, maka harus ada 2 atom golongan IA yang berikatan.
Contoh Ikatan antara atom 11Na dan 8O dalam Na2O
Konfigurasi elektron Na dan O adalah:
Na
|
:
|
2, 8, 1
|
(melepas 1 elektron)
|
membentuk
|
Na+
|
O
|
:
|
2, 6
|
(menangkap 2 elektron)
|
membentuk
|
O2−
|
Proses pembentukan ikatan adalah sebagai berikut:
Na
|
→
|
Na+ + e
|
| × 2 |
|
2Na
|
→
|
2Na+ + 2e
|
O + 2e
|
→
|
O2−
|
| × 1 |
|
O + 2e
|
→
|
O2−
|
2Na + O
|
→
|
2Na+ + O2−
| ||||
→
|
Na2O
|
Dengan menggunakan struktur lewis, proses pembentukan Na2O dapat digambarkan sebagai berikut:
4. Ikatan ion antara atom unsur golongan IIA dengan VIIA
Contoh Ikatan antara atom 12Mg dan 17Cl dalam MgCl2
Konfigurasi elektron Mg dan Cl adalah:
Mg
|
:
|
2, 8, 2
|
(melepas 2 elektron)
|
membentuk
|
Mg2+
|
Cl
|
:
|
2, 8, 7
|
(menangkap 1 elektron)
|
membentuk
|
Cl−
|
Proses pembentukan ikatan adalah sebagai berikut:
Mg
|
→
|
Mg2+ + 2e
|
| × 1 |
|
Mg
|
→
|
Mg2+ + 2e
|
Cl+ e
|
→
|
Cl−
|
| × 2 |
|
2Cl + 2e
|
→
|
2Cl−
|
Mg + 2Cl
|
→
|
Mg2+ + 2Cl−
| ||||
→
|
MgCl2
|
Dengan menggunakan struktur lewis, proses pembentukan MgCl2 dapat digambarkan sebagai berikut:
5. Ikatan ion antara atom unsur golongan IIIA dengan VIIA
Contoh Ikatan antara atom 13Al dan 17Cl dalam AlCl3
Konfigurasi elektron Al dan Cl adalah:
Al
|
:
|
2, 8, 3
|
(melepas 3 elektron)
|
membentuk
|
Al3+
|
Cl
|
:
|
2, 8, 7
|
(menangkap 1 elektron)
|
membentuk
|
Cl−
|
Proses pembentukan ikatan adalah sebagai berikut:
Al
|
→
|
Al3+ + 3e
|
| × 1 |
|
Al
|
→
|
Al3+ + 3e
|
Cl+ e
|
→
|
Cl−
|
| × 3 |
|
3Cl + 3e
|
→
|
3Cl−
|
Al + 3Cl
|
→
|
Al3+ + 3Cl−
| ||||
→
|
AlCl3
|
Dengan menggunakan struktur lewis, proses pembentukan AlCl3 dapat digambarkan sebagai berikut:
Info Penting!
| |||
Unsur-unsur Golongan
|
Elektron Valensi
|
Jenis Unsur
|
Membentuk Ion
|
IA
|
1
|
Logam
|
1+
|
IIA
|
2
|
Logam
|
2+
|
IIIA
|
3
|
Logam
|
3+
|
VA
|
5
|
Nonlogam
|
3−
|
VIA
|
6
|
Nonlogam
|
2−
|
VIIA
|
7
|
Nonlogam
|
1−
|
Tabel di atas dapat kalian pergunakan untuk menentukan rumus kimia ikatan ion dari berbagai unsur dengan lebih mudah dan cepat.
Contoh Senyawa Ion
Berikut ini adalah tabel contoh senyawa ion beserta jenis dan golongan unsur penyusun senyawa tersebut.
Senyawa Ion
|
Unsur Penyusun
| |||||
Logam
|
Nonlogam
| |||||
IA
|
IIA
|
IIIA
|
VA
|
VIA
|
VIIA
| |
K2O
|
√
|
√
| ||||
CaO
|
√
|
√
| ||||
Al2O3
|
√
|
√
| ||||
NaCl
|
√
|
√
| ||||
MgCl2
|
√
|
√
| ||||
AlCl3
|
√
|
√
| ||||
MgO
|
√
|
√
| ||||
NaF
|
√
|
√
| ||||
Na2O
|
√
|
√
| ||||
CaF2
|
√
|
√
| ||||
Li2O
|
√
|
√
| ||||
AlF3
|
√
|
√
| ||||
CaCl2
|
√
|
√
| ||||
KCl
|
√
|
√
| ||||
SrO
|
√
|
√
| ||||
MgBr2
|
√
| |||||
SrCl2
|
√
|
√
|
Sifat-Sifat Senyawa Ion
Seperti yang telah dijelaskan di awal artikel bahwa sifat-sifat atau karakteristik suatu senyawa ditentukan oleh jenis ikatan yang dibentuk senyawa tersebut. Berikut ini adalah beberapa sifat dari senyawa yang terbentuk dari ikatan ion (senyawa ion):
- Dalam bentuk padatan tidak menghantarkan listrik karena partikel-partikel ionnya terikat kuat sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak
- Dalam bentuk leburan (lelehan) dan larutan, senyawa ion menghantarkan listrik (konduktor)
- Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. Sebagai contoh, NaCl meleleh pada suhu 801 oC.
- Larut dalam pelarut air (polar) dan tidak larut dalam pelarut organik (nonpolar)
- Struktur kristalnya keras tetapi rapuh sehingga hancur ketika dipukul.
Demikianlah artikel tentang definisi ikatan ion, proses pembentukan, contoh senyawa ion serta sifat-sifat senyawa ion. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
makasih banyak gan, belajar, nnti pagi UTS hehe
ReplyDeleteIya, sama-sama kak Muhammad Subijakto. Semoga sukses UTS-nya.
DeleteTerima kasih blognya ya. Artikel anda sangat mudah di pelajari.
ReplyDeletesama-sama...
DeleteMaaf kalau golongan VIII b dengan unsur golongan VIA, bagaimanakah mekanisme nya ?
ReplyDelete